Kata-Kata Emas

Label:

Lebih Pandir Dari Keledai

قال ابن القيم رحمه الله :
من هداية الحمار -الذي هو ابلد الحيوانات – أن الرجل يسير به ويأتي به الى منزله من البعد في ليلة مظلمة فيعرف المنزل فإذا خلى جاء اليه ، ويفرق بين الصوت الذي يستوقف به والصوت الذي يحث به على السير فمن لم يعرف الطريق الى منزله – وهو الجنـــة – فهو أبلد من الحمار

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
“Salah satu kelebihan keledai – padahal ia adalah hewan paling pandir - bahwasanya seseorang berjalan membawanya kerumahnya dari tempat yang jauh dalam kegelapan malam, maka keledai itu bisa mengenal rumah tersebut. Apabila dilepaskan (dalam kegelapan) dia bisa pulang kerumah tersebut, serta mampu membedakan antara suara yang memerintahkannya berhenti dan yang memerintahkan berjalan. Maka barangsiapa yang tidak mengenal jalan kerumahnya – yaitu surga – dia lebih pandir dari pada keledai”. (Syifaul ‘Aliil : 1/74)

Siapakah Ahli Al-Qur'an Itu?

قال ابن القيم – رحمه الله – :” و لهذا كان أهل القرآن هم العالمون به , و العاملون بما فيه و إن لم يحفظوه عن ظهر قلب , و أما مَنْ حفظه و لم يفهمه , و لم يعمل بما فيه , فليس من أهله , و إن أقام حروفه إقامة السهم ….. و أما مجرد التلاوة من غير فهم و لا تدبر , فيفعلها البر و الفاجر , و المؤمن و المنافق “
(الضوء المنير على التفسير 1 / 13 , 14)
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
“Oleh karena itu, Ahli Qur’an adalah orang-orang yang memahaminya, dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya sekalipun mereka tidak menghapalnya di luar kepala. Adapun orang yang hapal tapi tidak memahaminya dan tidak mengamalkan isinya, maka ia tidak termasuk Ahli Qur’an, sekalipun ia menegakkan hurufnya seperti meluruskan anak panah .. adapun sebatas membaca tanpa pemahaman dan tadabbur, itu dilakukan oleh orang yang baik, yang fajir, yang mukmin maupun orang munafik”.  (Kitab, Adh-Dhow-ul Munir ‘ala At Tafsir : 1/13, 14)

Empat Manusia Yang Merusak Agama

Berkata Muhammad bin Al-Fadhol Az-Zahid : 
“Rusaknya islam di tangan empat jenis manusia : 
pertama orang yang tidak mengamalkan ilmunya, 
kedua orang yang beramal dengan tanpa ilmu, 
ketiga orang yang tidak berilmu dan tidak beramal, 
keempat orang yang melarang orang lain mempelajari ilmu”
(Miftah Daarus Sa’adah, karya Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah : 1/490) .

Akar Maksiat

Imam Ibnul Qoyyim rahihamullah berkata: 
“Akar-akar maksiat itu baik yang besar maupun yang kecil ada tiga : 
bergantungnya hati kepada selain Allah, mena’ati kekuatan amarah dan kekuatan syahwat. semuanya itu adalah; syirik, zalim dan perbuatan-perbuatan keji. 

Puncak dari bergantung kepada selain Allah adalah syirik. Ujung dari kekuatan amarah adalah membunuh. Dan puncak dari kekuatan syahwat adalah zina. Oleh karena itu Allah mengumpulkan tiga perkara ini dalam firman-Nya, “Dan orang-orang yang tidak berdo’a kepada tuhan yang lain disamping berdo’a kepada Allah, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak, dan orang-orang yang tidak berzina”. (Al-Furqon)
(Dari kitab : Ma’lumat Hadifah Qoyyimah halaman 9)

Perumpamaan Hati …
Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah berkata: 
“Apabila badan sakit tidak bermanfaat lagi padanya makanan dan minuman. begitu juga apabila hati sakit karena syahwat, tidak bermanfaat lagi padanya nasehat-nasehat. barangsiapa yang menginginkan kebeningan hati, hendaklah ia mengedepankan Allah atas syahwatnya. hati yang terikat oleh syahwat akan ter-hijab dari Allah sesuai kadar keterikatannya dengan syahwatnya tersebut. Hati itu ibarat Bejana-bejana Allah di muka bumi, yang paling dicintai-Nya adalah yang paling lembut, paling tegar dan yang paling bening”. 
(Kitab Al-Fawaid dinukil dari : http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=10487)

Sombong Yang Paling Buruk

Al-Imam Syamsuddin Adz-Dzahaby rahimahullah Ta’ala berkata:
“Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang sombong kepada manusia dengan ilmunya dan merasa dirinya lebih mulia dengan kelebihannya. orang seperti ini tidak bermanfaat baginya ilmunya.

sesungguhnya barangsiapa yang menuntut ilmu untuk akhirat, ilmunya akan membuatnya tawadhu’, hatinya menjadi khusyu’ dan jiwanya menjadi tenang. dia akan senantiasa mawas diri tidak pernah melemah dari itu. bahkan ia menghisab diri setiap waktu. jika ia melalaikan dirinya, ia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan membinasakannya.

barangsiapa yang menuntut ilmu untuk kebanggaan dan memimpin, dan memandang rendah kaum muslimin, serta membodoh-bodohi. maka ini adalah kesombongan yang paling besar dan tidak masuk surga orang yang di hatinya ada sebesar biji dzarroh kesombongan .. Laa Haw Laa wa Laa Quwwata illa Billahi”. 

(dari Kitab Al-Kabair oleh Imam Adz-Dzahaby halaman 95 cetakan Daar Ibnu Katsir)

Hakikat Keberanian

قال شيخ الإسلام ابن تيمية (والشجاعة ليست هي قوة البدن فقد يكون الرجل قوي البدن ضعيف القلب وانما هي قوة القلب وثباته فأن القتال مداره على قوة البدن وصنعته للقتال وعلى قوة القلب وخبرته به والمحمود منهما ما كان بعلم ومعرفة دون التهور الذي لا يفكر صاحبه ولا يميز بين المحمود والمذموم ولهذا كان القوي الشديد هو الذي يملك نفسه عند الغضب حتى يفعل ما يصلح دون ما لا يصلح فأما المغلوب حين غضبه فليس هو بشجاع ولا شديد )
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: 
“Keberanian itu bukanlah kekuatan badan. Bisa jadi seseorang itu kuat badannya lemah hatinya. Keberanian sejati adalah kekuatan hati dan keteguhannya. Sesungguhnya perang itu mengacu kepada kekuatan fisik dan keahliannya untuk berperang serta kekuatan hati dan pengalamannya. Yang terpuji dari keduanya adalah apa yang bersumber dari ilmu dan ma’rifah. 

Bukannya nekad yang pelakunya tidak berpikir, dan tidak membedakan antara yang terpuji dan antara yang tercela. Oleh karena itu seorang yang kuat dan perkasa adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya ketika marah, sehingga ia melakukan apa yang mendatangkan maslahat bukannya yang tidak baik. Adapun orang yang kalah (oleh hawa nafsunya) ketika marah, bukanlah seorang yang kuat dan perkasa”. (Al-Istiqomah 2/271)
_______________________
Sumber: http://abuzubair.net/category/kata-kata-emas/

Kata Mutiara Imam Syafi'i

Al-Mujaddid Qorn Tsani Al-Faqih Al-Ushuuli Imam Syafi'i Rohimahulloh Ta'ala Berkata:

Setiap malam Aku terjaga untuk memeras ilmu, Sungguh terasa lebih nikmat dari pada suara biduanita dan romantisnya pelukan.

Suara goresan penaku diatas lembaran kertas terasa lebih manis dari pada belian kasih sayang dan Kerinduan seorang gadis serta lebih nikmat dari pada lembutnya kecupan seorang gadis.

Ketika tulisan tintaku diatas lembaran kertas dan Semangatku untuk memecahkan kesulitan, Belajarku lebih Aku senangi dari pada minuman yang paling lezat.

Dan ditengah keheningan malam Aku senantiasa terjaga, Sementara Engkau tidur lelap namun berharap mengikuti jejakku, Mana mungkin.....?????

Katabahu Al-Faqir ilalloh 'Azza wa Jalla
( Almadaniy ) Tuesday, 23 february 2010 M, 16:35 Afternoon.
_______________________

Sumber: Artikel facebook Al Madaniy

 
Test © 2010 | Designed by My Blogger Themes | Blogger Template by Blog Zone